Senin, 03 Mei 2010

Perjalanan My Chemical Romance

Perjalanan My Chemical Romance


My Chemical Romance.....yap inilah salah satu band rock yang banyak digemari oleh para kaula muda jaman sekarang. Band ini berasal dari New Jersey, Amrik gitu lhoh...dengan personil Gerard Way (vokal), Mikey Way (bass), Ray Toro (lead guitar), Frank Iero (gitar), dan Bob Bryar (drum), di bentuk pada bulan september tahun 2001 yang telah merilis tiga album yaitu I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love pada tahun 2002, Three Cheers For Sweet Revenge pada tahun 2004, dan The Black Parade pada tahun 2006.

Begini cerita terbentuknya band ini....
Awal terbentuknya band ini berhubungan dengan tragei 9/11 yang terjadi di kota New York. Itu loh, peristiwa tertabraknya menara World Trade Centre tanggal 11 September 2001.
Seminggu setelah peristiwa itu, Gerard yang merupakan salah satu saksi mata dari tragedy itu, mengajak temannya, Matt Pelissier, yang jago main drum, untuk membentuk sebuah band.
Sambil mencari- cari anggota lainnya yang cocok dengan karakter musik mereka, Gerard menciptakan sebuah lagu berjudul Skyline and Turnstiles yang mengisahkan perasaannya terhadap tragedi 11 September tersebut.
Pas mendengar lagu tersebut, seorang gitaris yang juga merupakan sahabat Gerard dan Matt, Ray Toro, tertarik bergabung. Lagu ini mampu membuat keinginannya bermain gitar setelah cuti selama 3 tahun meluap- luap kembali. Keandalan Gerard mencipta lagu benar- banar membuat hatinya kepincut.
Didukung Ray,band yang saat itu belum punya nama, mulai merekam lagu. Rekaman pertama mereka lakukan di rumah Matt dan menghasilkan demo lagu Our Lady of Sorrow dan Cubicles.
Setelah merekam kedua lagu itu, mereka sepakat memberi nama band mereka My Chemical Romance. Nama yang diberikan oleh adik Gerard, Mikey Way, yang diambil dari novel karya Irvine Welsh, yang berjudul Ecstasy: Three Tales of Chemical Romance. Mikey pun akhirnya bergabung dengan mereka dan berposisi sebagai pembetot bass.
Dengan 4 personil yang telah terkumpul, mereka semakin pede dalam melangkah. Mereka pun memutuskan mencari label sebagai tempat mereka bernaung. Setelah perjuangan yang cukup lama, akhirnya mereka mendapat tawaran dari Eyeball Records, sebuah label metal asal New Jersey, untuk merilis album perdana mereka. Di label ini, My Chemical Romance berkenalan dengan band- band kayak Pencey Prep dan Thursday yang sudah menandatangani kontrak lebih dulu dari mereka.
Menjelang masuk studio guna merekam album perdana, mereka ketiban durian runtuh. Farnk Iero, gitaris Pencey Prep, eluar dari bandnya dan memutuskan bergabung dengan Gerard cs.
Masuknya Frank semakin menambah warna baru dalam musik My Chemical Romance. Bergabungnya dirinya juga membuat Gerard bahagia karena dapat berkonsentrasi dalam bernyanyi dan berhenti bermain gitar.
Dengan formasi 5 orang, Gerard (vocal), Matt (drum), Ray (gitar), Mikey (bas), dan Frank (gitar), My Chemical Romance merilis album perdananya pada pertengahan tahun 2002. Mengusung title I Broyght You My Bullets, You Brought Me Your Love, band ini berhasil menarik perhatian pecinta musik Amrik.
Setelah mengalami kesuksesan dari album pertamanya, band ini melanjutkan dengan merilis album keduanya yang diberi nama Three Cheers for Sweet Revenge dengan single hit I'm Not Okay. Band ini mengalami sukses besar lewat single kedua yang berjudul Helena. Selepas menjalani konser sepanjang tahun 2004, Matt memutuskan untuk hengkang. Keruan saja Gerard cs. Kebingungan setengah mati.
Untungnya setelah mereka pulang kandang ke New Jersey, Bob Bryar menawarkan diri untuk bergabung. Setelah sempat dites beberapa minggu, akhiranya Bob yang dulunya berprofesi sebagai soundman the Used ini diangkat sebagai personil tetap.
Akhirnya pada bulan Agustus 2006 band ini telah merilis album ketiga mereka yang berjudul The Black Parade dengan single hit Welcome to The Black Parade. Selang beberapa hari selepas albumnya dirilis, single Welcome To The Black Parade berhasil menduduki peringkat pertama di tangga lagu di berbagai negara termasuk di Inggris. Berhasilnya menduduki tangga lau di Inggris merupakan suatu hasil yang memuaskan. Soalnya, seperti yang kita tahu, nggak banyak band Amrik yang menembus tangga lagu di Inggris.

Kamis, 11 Februari 2010

larangan merayakan valentine

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengimbau umat Islam tidak merayakan hari Valentine, yang selama ini biasa dirayakan oleh sebagian warga di wilayah tersebut. Larangan perayaan hari Valentine ini disampaikan Ketua MUI Cabang Pamekasan, K.H. Lailurrahman, Kamis (11/2) menyusul banyaknya penyalahgunaan tentang perayaan hari Valentine oleh kaum remaja dan pemuda."Di samping itu, hari Valentine bukan tradisi umat Islam," katanya

Ia menjelaskan, hidup dengan penuh rasa kasih sayang, dalam ajaran agama Islam sebenarnya diperintahkan oleh Allah SWT. Namun konotasi hari Valentine pada 14 Februari, adalah kepada dewa-dewa. Sehingga perayaan hari Valentin bagi umat Islam, jelas masuk kategori menyimpang.

Oleh sebab itu, Ketua MUI Pamekasan, KH Lailurrahman mengimbau, agar umat Islam tidak merayakan hari Valentine. Kendatipun tidak menegaskan, bahwa memperingati hari Valentine hukumnya haram. Namun pengasuh pondok pesantren Ummul Qura Blumbungan ini menegaskan, bahwa segala sesuatu yang menjadikan pijakan perbuatan di luar aqidah Islam, maka perbuatan tersebut menyimpang dari nilai-nilai agama Islam. "Merayakan hari Valentine itu kan, juga sama dengan berhura-hura. Apalagi, misalnya digelar dengan melakukan perbuatan-perbuatan di luar batas kewajaran," kata Lailurrahman.

Menurut wikipedia, ada beberapa versi tentang hari Valentine yang kini banyak dirayakan kaum muda dan remaja di Indonesia dan dunia, setiap tanggal 14 Februari. Salah satunya sebagaimana mengutip Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), hari Valentine berasal dari peringatan santo Valentinus seorang tokoh terkemuka di Roma pada tahun 143 Masehi. Gagasan terkemuka dari tokoh Valentinus ini, bahwa hidup dengan cinta dan kasih sayang merupakan dambaan bagi semua orang dan gagasan ini diminati kebanyakan kaula muda ketika itu.

Ada juga yang menyebutkan, bahwa hari Valentine diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts.

Ketua MUI Pamekasan KH Lailurrahman lebih lanjut menjelaskan, jika dirunut dari sejarahnya, maka keberadaan hari Valentine jelas tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam dan nilai-nilai budaya Islam. "Wajar apabila MUI melarang pada pemuda Muslim merayakan hari Valentine tersebut," katanya.

Sabtu, 06 Februari 2010

bendera al qaedah

osama bin laden

sejarah al qaedah

Al-Qaeda (bahasa Arab: القاعدة‎, ditransliterasikan sebagai al-Qā'idah; "asas", atau "bank data") ialah sebuah pertubuhan separa tentera Islam Sunni fundamentalisme antarabangsa yang terdiri daripada sel-sel berasingan yang berusaha sama untuk mengurangkan pengaruh luar terhadap hal-ehwal Islam. Negara-negara yang menyenaraikan kumpulan ini sebagai sebuah pertubuhan pengganas termasuk Amerika Syarikat, [1] United Kingdom, [2] Kanada, [3] dan Australia [4]. Walaupun Al Qaeda mempunyai falsafah yang berlainan dalam konteks Sunni, ahil-ahli yang paling terkenal dalam kumpulan ini dipercayai memegang kepercayaan Salafi.

Asal-asal kumpulan ini (kemudian digelarkan 'al-Qaeda' oleh Jabatan Keadilan Amerika Syarikat) dapat dikesani sehingga beberapa minggu selepas Serangan Afghanistan oleh Kesatuan Soviet pada tahun 1979, ketika satu kader pejuang Muslim Arab yang bukan orang Afghanistan menyertai mujahidin-mujahidin gerakan penentangan Afghanistan (satu peperangan terhadap angkatan pendudukan Kesatuan Soviet dan kerajaan Afghanistan yang disokong oleh Kesatuan Soviet) yang dibiayai terutamanya oleh Amerika Syarikat, Arab Saudi dan Pakistan.

Osama bin Laden, seorang ahli daripada keluarga usahawan Arab Saudi yang terkenal, mengetuai sekumpulan tak rasmi yang berusaha untuk menubuhkan tabung serta menjadi agensi pengambilan di negara-negara Islam untuk membantu Afghanistan; kumpulan ini menyalurkan pejuang-pejuang Islam untuk pertempuran di Afghanistan, mengedarkan wang, dan membekalkan kemahiran dan sumber logistik untuk kedua-dua angkatan yang bertempur serta pelarian Afghanistian.

Al Qaeda tiba-tiba menjadi masyhur selepas serangan 11 September 2001 terhadap bangunan WTC dan Pentagon. CIA menuduh kumpulan Al Qaeda sebagai pertubuhan yang meletupkan kedua-dua bangunan itu. Sebenarnya, Al Qaeda adalah nama fail bagi senarai nama ahli kumpulan Mujahidin yang berjihad menentang penjajahan Rusia di Afghanistan. Osama bin Laden adalah anak didik CIA bagi menentang pencerobohan Rusia di Afghanistan. Tetapi kini, Osama bin Laden pula benci akan Amerika Syarikat, dan senjata hendak makan tuannya. Bagaimanapun, tanpa keupayaan makan tuan, mereka kini cuba makan anak-anak tuan yang tidak berupaya melindungi terdiri dan oleh itu, lebih senang dimakan. Adakah pembunuhan-pembunuhan ini merupakan jihad, cuma Allah dapat memutuskan.

Rabu, 03 Februari 2010

sejarah taliban di afghanistan

Sejarah Taliban

June 20, 2009 in Afghanistan, History, Islam, Jihad, Pakistan, Taliban

Kalau mendengar Taliban pasti kebanyakan orang Islam sendiri langsung berburuk sangka.

(Sumber: Dr. Muhammad Abbaas, “Bukan… Tapi Perang terhadap Islam” (diterjemahkan oleh Ibnu Bukhori), Solo: Wacana Ilmiah Press, Cet. I, April 2004, hal. 248-255 dan hal. 245-246)

Setelah mujahidin meraih kemenangan, Amerika Serikat dan pengikut-pengikutnya berhasil menyebarkan permusuhan di kalangan faksi-faksi mujahidin, selain juga berhasil membunuh Kamal Sananiri pada tahun ’81, pembunuhan terhadap Dr. Abdullaah Azzaam pada tahun ’89 berhasil menciptakan perpecahan di antara faksi-faksi mujahidin. Sehingga, mereka semua saling memusuhi, sehingga hal ini menimbulkan meluasnya ketakutan di sebagian besar kawasan Afghanistan. Keadaan ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang berjiwa lemah, sehingga mereka menarik pajak dan upeti kepada masyarakat. Semakin banyaklah patroli yang berkeliling di jalan-jalan yang mengumpulkan pajak dengan paksa kepada orang-orang yang lewat dengan kednaraan mereka. Maka, setiap kelompok dari faksi-faksi itu memiliki para penarik pajak yang melakukan tindakan yang mirip dengan tindakan para mafia. Maka, merajalelalah kejahatan dengan berbagai bentuknya. Masyarakat dilanda ketakutan menyangkut keamanan jiwa, harta, kehormatan, dan hak milik mereka. Sebagian orang bertahan, sebagian lagi pergi ke luar negeri. Krisis ini semakin parah, penderitaan semakin bertambah-tambah, dan harapan semakin pupus. Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun, di mana masyarakat sudah kehabisan harapan untuk mendapatkan jalan keluar, karena di sana tidak ada seberkas cahaya pun di cakrawala dan tiada sepercik harapan di hati. Hanya ada kegelapan yang bertumpuk dengan kegelapan, malam gelap gulita yang sangat kelam menyelimuti seluruh kawasan Afghanistan, yang semua itu menambah beban di hati putra-putra negeri Islam yang telah dihancurkan oleh perang dan dipotong-potong oleh taring-taringnya yang tajam, sehingga ia bermalam sebagai sepotong daging yang menjadi permainan lidah orang-orang dengki atau bola yang disepak ke sana kemari oleh kaki orang-orang berdosa.

Tiba-tiba, tanpa perencanaan oleh seorang pun, datanglah jalan keluar dari Allah swt. Maka, muncullah Taliban di permukaan dengan sedikit komandan tempur dan personil militer yang kecil untuk mengatakan kepada semua pihak: “Tahanlah tangan kalian dan menyingkirlah dari medan! Bukalah kota-kota, lapangan-lapangan, jalan-jalan, dan halaman-halaman, dengan sukarela atau dengan peperangan!” Lantas, mereka semua pun menyingkir dengan terpaksa dan terhina.

Gerakan Taliban bermula pada tahun 1994, pada saat sebuah kelompok kecil dari kalangan Talib (pelajar ilmu agama; dalam bahasa Afghan, kata talib dijamakkan menjadi Taliban, dengan demikian kata taliban berarti pelajar ilmu agama) dan Mulla Afghan di Kandahar melakukan pengusiran terhadap para perampok yang biasa merampok kafilah (yang mengadakan perjalanan) dan melakukan pemerkosaan kepada wanita di sekitar Kandahar. Para Talib itu, yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar berhasil merampas senjata para perampok dan menemukan beberapa wanita yang diculik dan sebagian lagi dibunuh setelah diperkosa. Sebagian perampok itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai dengan syariat. Sebagian dari gerombolan perampok melarikan diri dari Kandahar. Kemudian, berkembanglah euforia dan semangat di kalangan penduduk Kandahar, lantas mereka memecat gubernur Kandahar yang berada di bawah pemerintahan Rabbani, karena ia tidak mampu menghadapi para perampok itu. Mereka pun mengangkat Mulla Muhammad Umar sebagai amir mereka. Mulla (Mulla adalah mahasiswa ilmu syariah yang berhenti dari sekolah sebelum memperoleh gelar, sedangkan maulawi adalah yang telah berhasil meraih gelar) akhirnya mengumumkan penerapan syariat Islam di Kandahar, kawasan yang mereka kuasai. Tersebarlah berita keamanan yang terwujud di kawasan Kandahar, sehingga berdatanganlah delegasi para Talib dan penduduk kawasan utara dan barat yang bertetangga dengan Kandahar. Para pelajar agama itu meminta mereka untuk memerintah dan menerapkan syariat Islam di wilayah-wilayah mereka. Para Talib itu membantu mereka dalam mengatur wilayah tersebut di bawah kekuasaan mereka dan dalam penerapan syariat. Dengan demikian, Taliban telah menguasai sekitar seperlima Afghanistan tanpa peperangan, akan tetapi karena keinginan penduduk kawasan tersebut akan diterapkannya syariat Islam dan terciptanya keamanan. Itulah awal mula gerakan ini. Dr. Sami Muhammad Shalih Dallal melukiskan bagaimana gerakan Taliban sering meraih kemenangan ini tanpa peperangan. Ia mengatakan:

“Dari rahim sekolah-sekolah agama di Kandahar, dengan fatwa para ulama di kawasan Mayuan, muncul Taliban pada hari jumat, 15 Muharram 1415 H bertepatan dengan 24 Juni 1994 M di medan konflik perubahan. Ia berawal dari beberapa belas penuntut ilmu agama yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar, kemudian banyak penuntut ilmu yang bergabung dengan mereka, di mana kebanyakan mereka itu lulusan Universitas Haqqaniyah di Peshawar, Pakistan. Dalam sebuah pertemuan besar yang dihadiri oleh 1500 ulama Aghanistan, terpilihlah pimpinan dan perintis gerakan Taliban, Mulla Muhammad Umar sebagai Amirul Mukminin. Mulailah gerakan Taliban menaklukkan kawasan-kawasan Afghanistan, satu demi satu, bermula dari kawasan Ruzajan, dengan pasukan yang jumlahnya hanya sebanyak 313 orang, di mana kelak kekuasaannya meluas sedikit demi sedikit. Keadaan ini terus berlangsung hingga akhirnya ia menguasai mayoritas kawasan itu. Seluruh faksi yang semula saling bertempur sejak kekalahan Rusia pada tahun 1989 M berhasil dikalahkannya. Pada masa itu, Pakistan mendukung Taliban dan mempermudah gerakan para Talib ke Afghanistan untuk bergabung dengan Taliban. Pakistan juga membuka perbatasan untuk suplai logistik bagi Taliban. Karena kedudukan terhormat para ulama, maulawi, dan Talib di masyarakat Afghan, Taliban meraih kemajuan dengan menguasai kawasan-kawasan lain di utara dan timur. Saat itu, Rabbani, sebagai penguasa di Kabul belum mengumumkan sikapnya, sebagai taktiknya, karena ia mengetahui bahwa pasukan Hikmatyar-lah yang memisahkan wilayah kekuasaan mereka dari Kabul. Bahkan, ia menawarkan bantuan kepada mereka untuk menjadi gerakan agama yang menjalankan tugas untuk melakukan koreksi serta amar makruf dan nahi munkar. Akan tetapi Hikmatyar memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerah kepada Taliban. Terjadilah pertempuran di antara mereka di kawasan Ghazni, kemudian ke utara hingga kawasan Kabul, di mana wilayah kekuasaannya jatuh satu persatu tanpa peperangan atau dengan peperangan kecil, karena kebanyakan komandan dan faksi mujahidin, bahkan juga perampok, ragu untuk terjun berperang melawan para penuntut ilmu agama.

Beberapa faksi lain, seperti faksi Yunus Khalish dan pasukan Haqqani menyerahkan wilayah kekuasaan mereka kepada Taliban di Paktia dan Khost. Kebanyakan komandan Sayyaf juga enggan untuk berperang melawan para Talib itu. Mereka menyerahkan Nankarhar dan Jalalabad kepada Taliban, karena mereka melihat akhlak para Talib itu, serta tindakan mereka menerapkan syariat Islam, beramar makruf nahi munkar, mewujudkan stabilitas keamanan, memburu para perampok, dan mengamankan jalan. Kemudian, Taliban berhasil mencapai perbatasan Kabul. Mereka menghadap kepada Rabbani dengan sejumlah tuntutan, yang paling penting di antaranya adalah penerapan syariat Islam. Kemudian, Rabbani meminta mereka mengirimkan delegasi untuk berunding dengannya. Akan tetapi, Mas’ud, menteri pertahanannya, setelah berjanji kepada mereka untuk menyerahkan senjata, menghentikan peperangan, dan berdialog dengan mereka, justru mengkhianatai mereka pada pagi hari berikutnya dan membunuh sejumlah qurra dan penghafal al-Quran yang menjadi delegasi dari para Talib itu. Disebutkan bahwa jumlah orang-orang yang dikhianati itu, yang dibunuh di dalam masjid mencapai hampir 250 talib. Akhirnya, Taliban menyerang Kabul, yang dalam waktu singkat berhasil dijatuhkan pada malam 26 September ’96, karena tidak adanya kepercayaan di antara dua faksi yang mempertahankannya, yaitu; kelompok Mas’ud dan kelompok Hikmatyar. Sebelum subuh, Taliban memasuki Kabul setelah terjadi pertempuran ringan dengan sebagian penjaganya dari kelompok pasukan Mas’ud, Rabbani, dan Sayyaf. Maka, faksi-faksi itu melarikan diri ke arah utara, untuk menghentikan peperangan di garis Gunung Siraj, pintu gerbang koridor Salink, dan kawasan utara. Saat itu, usia Taliban dihitung dari kemunculannya sekitar dua tahun. Kekuasaan Taliban berhenti di kawasan timur, selatan, barat, dan barat laut, hingga kawasan Herat. Sedangkan hampir seluruh kawasan utara yang meliputi sekitar 15% kawasan Afghanistan dengan ibukotanya Mazar-i Syarif masih belum dikuasai oleh Taliban.

Pada pertengahan tahun ’97, Taliban bergerak ke arah utara dan dalam sebuah gerakan cepat berhasil menguasai sebagian besar kawasan utara, dan jatuhlah ibukota Mazar-i Syarif ke tangan mereka. Saat itu seluruh dunia menyangka bahwa kekuasaan Afghanistan telah berada di tangan Taliban. Tetapi, sebagian milisi Uzbek yang semula mengadakan perjanjian damai dan bekerjasama dengan Taliban, berkhianat. Pengkhianatan ini menimbulkan pembantaian mengerikan yang menimpa pasukan mereka di utara, di mana korban pembantaian ini mencapai 10.000 hingga 15.000 pasukan Taliban, menurut angka-angka yang disebut, dalam pembantaian sadis, di mana kebanyakan dari mereka dikuburkan hidup-hidup dalam kuburan masal oleh milisi Uzbek Komunis di Mazar-i Syarif bersama dengan sekutu mereka dari golongan Syiah.

Maka, Taliban kembali bergerak ke utara dengan penuh waspada, lantas satu persatu wilayah utara jatuh ke tangah mereka sekali lagi. Maka, pasukan Dustum pun hancur dan ia melarikan diri ke Uzbekistan. Maka, tidak ada lagi kekuatan militer yang melawan mereka kecuali pasukan Mas’ud yang berdiam di sebuah lembah sempit yang terbentang dari Panshir hingga Gunung Siraj, kemudian ke Tasyarika, hingga ke pintu gerbang Kabul bagian utara, di mana di situ ia bertahan bersama pasukan pengikut Sayyaf. Taliban bergerak ke utara mengejar pasukan Mas’ud melalui jalan Ghurbind, tempat yang sewaktu-waktu bisa dijadikan jalan penyerangan bagi Mas’ud dan Sayyaf ke arah Kabul, dalam upaya menguasainya dan mengembalikan neraca kekuatan di Afghanistan, sekali lagi.

Serangan itu benar-benar terjadi ketika pasukan Taliban masih tersebar jauh dari ibukota Kabul, di mana pada saat itu, Kabul diselamatkan, setelah oleh karunia Allah, oleh sekeompok mujahidin Arab.

Pemerintahan Taliban telah mengumumkan penerapam syariat Islam di seluruh kawasan yang berada di bawah kekuasaannya dengan menjadikan Kabul yang dikuasainya pada 27-9-1996 sebagai ibukota dan basis gerakan politiknya dan menjadikan Kandahar sebagai tempat tinggal Amirul Mukminin dan basis gerakan legislasi dan organisasinya.

Dalam waktu singkat, Taliban telah menguasai hampir seluruh kawasan Afghanistan (kecuali sedikit kawasan utara yang telah kami singgung sebelumnya) dengan memproklamirkan tujuan-tujuannya, yang secara ringkas berupa penerapan syariat Islam secara total, penciptaan stabilitas dan keamanan di seluruh kawasan negeri Afghanistan, pemulihan bangunan, dan pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan negeri Afghanistan.

Tak lama setelah itu, musuh-musuh Allah di seluruh dunia pun geger. Mereka memperlihatkan kedengkian mereka, membidikkan anak panah mereka, dengan harapan mereka bisa mengenai Taliban dalam satu pembunuhan atau paling tidak mempersempit ruang geraknya. Maka, mereka mulai melontarkan tuduhan-tuduhan sebagai berikut:

1. Taliban telah membawa Afghanistan dari cahaya peradaban yang gemerlap kepada apa yang mereka sebut sebagai kegelapan syariat Islam.
2. Melarang wanita dari kegiatan belajar dan mengajar serta menutup pintu-pintu rumah untuk menghalangi para wanita keluar dari rumah menuju sekolah dan universitas.
3. Melarang kaum wanita bekerja atau berkarir.
4. Mengharuskan kaum wanita mengenakan hijab.
5. Melarang minuman keras di seluruh kawasan Afghanistan.
6. Melarang musik dan lagu di panggung maupun di tempat-tempat umum.
7. Melindungi para teroris dan melatih kelompok-kelompok mujahidin.
8. Menanam ganja dan mengekspornya ke seluruh dunia.
9. Tidak mematuhi undang-undang internasional dan konvensi-konvensi antar negara.
10. Membela kasus-kasus keislaman, khususnya intifadah di Al-Aqsha, Palestina.

Sebagai contoh, Muhammad Hasanain Haikal berkata membawakan sebuah peristiwa menyentuh, ketika ia mengatakan:

“Agen intelijen pusat Amerika terlibat sangat intens terhadap peroalan Afghanistan, sampai-sampai sekelompok stafnya telah menghabiskan waktu enam bulan untuk membuat laporan tentang penyimpangan seksual bagi para pemimpin Afghan serta pentingnya menggunakan penyimpangan seksual itu sebagai alat untuk menundukkan mereka! Sebagai contoh nyata, agen intelijen tersebut mensinyalir adanya perang hebat yang berlangsung selama beberapa bulan antara dua orang pemimpin yang kedua-duanya jatuh cinta kepada anak kecil yang ditemukan oleh salah seorang dari kedua pemimpin itu, lantas diculik oleh yang lain.”

Ya, Imperium Setan ini telah memproduksi sesuatu paling rendah yang ada pada diri manusia yaitu nafsu seks, bermain dengan dan di atasnya. Sesungguhnya, setiap orang memiliki titik kelemahan, jika kelemahan itu tidak ditemukan, Anda bisa menciptakannya dengan memberikan iming-iming dan menyesatkannya. Jika Anda tidak berhasil juga, Anda bisa mempublikasikan kelemahan itu agar kebohongan-kebohongan dan kedustaan-kedustaan mengenainya tersebar luas. (Sumber: Dr. Muhammad Abbaas, “Bukan… Tapi Perang terhadap Islam” (diterjemahkan oleh Ibnu Bukhori), Solo: Wacana Ilmiah Press, Cet. I, April 2004, hal. 236)

Dalam tuduhan-tuduhan ini, mereka telah mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan. Kebanyakan tuduhan tersebut tidak memiliki dasar kebenaran sama sekali, melainkan semata-mata merupakan kebohongan murahan. Kebanyakan darinya bahkan merupakan mahkota yang berkilau yang dipasangkan di dahi Taliban.

Adapun pihak-pihak yang berada di belakang tuduhan-tuduhan ini adalah: Amerika Serikat, Uni Eropa, Republik Rusia, beberapa republik Islam yang merdeka setelah kejatuhan Uni Soviet, India, Yahudi di Palestina, sebagian besar negara Islam, PBB, kaum sekuleris di seluruh negara. Semua tuduhan ini dilontarkan melalui surat kabar, majalah, buku-buku, siaran radio dan televisi, internet, dan berbagai media informasi lainnya.

Seluruh pihak yang telah kami sebutkan tadi telah berhimpun untuk menjatuhkan pemerintahan Taliban, meski berapapun biaya yang diperlukan dan meskipun penderitaan yang dialami bangsa Afghanistan semakin parah.

Mereka semua menunjukkan dendam mereka dan berlindung di balik payung Perserikatan Bangsa-bangsa. Mereka mengepung penuh Afghanistan yang diperintah oleh Taliban. Mereka memasang pagar-pagar yang mengisolasi dan menyerangnya dari darat dan udara, agar mereka bisa membunuh bangsa Afghanistan dengan rasa lapar dan ketertindasan. Kemudian, sesudah itu mereka akan mengatakan: “Ia dibunuh dan ditindas oleh Taliban!”

Adapun dari dalam, mereka menyebarkan kelompok-kelompok misionaris yang menjelajahi sebagian besar kawasan Afghanistan dengan alasan untuk menyelamatkan rakyat Afghanistan yang secara sistematis telah dibuat lapar dan takut, kemudian mereka datang untuk menjadi juru selamat, seperti serigala yang berbulu domba.

Jumlah organisasi misionaris yang aktif hingga sekarang di Afghanistan dan diwarisi oleh Taliban dari masa-masa seblumnya mencapai sekitar 240. Surat Kabar Frontie Post yang terbit di Peshawar dengan bahasa Inggris, pada edisi 10 Desmber 1997, mempublikasikan bahwa organisasi NGO Men telah berhasil mengkristenkan 100.000 rakyat Afghanistan selama 7 tahun (mulai tahun 1990 hingga 1997).

Taliban telah mengumumkan penerapan syariat Islam di seluruh bidang kehidupan. Mereka mengeluarkan beberapa keputusan menyangkut persoalan wanita dan perlindungannya dari penyimpangan. Mulla Muhammad Umar berkata: “Kita tidak anti pengajaran bagi wanita, tetapi kita ingin mengatur pengajaran kaum wanita dengan aturan-aturan syariat.”

Taliban juga telah mengeluarkan beberapa keputusan yang melarang penanaman, produksi, dan pemakan ganja di Afghanistan, di mana sepanjang sejarah, Afghanistan telah menjadi negara terkemuka pengekspor barang haram ini.

Ketika semua itu terjadi, maka semuanya menjadi rambu-rambu yang jelas menunjukkan hakikat gerakan Taliban, tujuan-tujuannya, dan target-targetnya serta sejauh mana tingkat kebenarannya. Gerakan ini telah mengajukan solusi bagi Afghanistan yang terkucil. Ia telah berhasil mewujudkan apa yang gagal diwujudkan oleh gerakan lain dan berdiri kukuh ketika yang lain surut ke belakang. Berbagai upaya iming-iming maupun penyesatan tidak mampu membalikkannya dari jalan yang telah digariskannya, ketika amirnya dengan tegas menyatakan—sebagai jawaban atas embargo, tekanan, dan tawar-menawar yang diajukan kepadanya: “Sesungguhnya prinsip-prinsip Islam mengenai pemerintahan Islam tidak bisa menerima kompromi atau tawar-menawar terhadapnya dengan apapun juga.”

Adalah mustahil untuk menjelaskan seluruh sepak terjang Taliban, sekalipun dengan menggunakan seluruh lembaran buku ini, oleh karena itu, penulis akan memberikan gambaran sepintas, barangkali ini bisa menghilangkan berbagai kebohongan yang diceritakan mengenainya.

Kita awali dengan kesaksian Mufti Mesir, Dr. Nashr Farid Washil, di mana beliau mengatakan:

“Ketika kita pergi ke sana, kita akan mendapati bahwa realitas Afghanistan berbeda sama sekali dari apa yang digambarkan dan disiarkan oleh media massa Barat tentang Taliban dengan berbagai pengekangan, pengungkungan wanita, dan perkebunan ganja. Kami semua, sebagai delegasi, semula memiliki kesan kuat di benak kami bahwa Taliban benar-benar telah mengangkat syiar Islam sebagai solusi, tetapi mereka kemudian menanam ganja untuk membiayai gerakan mereka. Media massa Barat menyiarkan bahwa mereka mengekang dan melarang kaum wanita dari aktivitas mengajar, mengemudi mobil, dan sebagainya, bahwa mereka begini dan begitu. Tapi, di sana terlihatlah fakta yang tak pernah terlihat itu, bahwa mereka tidak menanam ganja, melainkan membentuk kelompok-kelompok untuk memberantas pertanian ganja, bahkan benar-benar membakar perkebunannya. Mereka melarang ada satu pohon ganja pun dalam pemerintahan mereka!

Adapun kaum wanita, maka kami melihat mereka ada di jalan raya, di sepanjang jalan raya. Mereka mengatakan: bahwa apa yang dipublikasikan itu keliru. Yang benar adalah, ‘karena kurangnya sekolah dan gedung sekolah, disebabkan oleh kondisi pengajaran yang buruk di negeri kami’, maka kami mulai menyiasati keadaan, yaitu bahwa anak laki-laki, khususnya yang tertua akan menjadi penanggung jawab dan penting bagi keluarganya; oleh karena itu, kami mengutamakan saudara laki-laki paling besar daripada saudara-saudara lainnya, sekalipun mereka juga sam-sama laki-laki, agar mendapat tempat di sekolah. Maka laki-laki tertualah yang paling utama. Jadi, permasalahannya bukan perempuan atau laki-laki, melainkan keadaan telah mengatur aktivitas dan sikap kami. Jika keadaan pengajaran membaik, tentu setiap anak perempuan akan mendapat tempat seperti anak laki-laki.’

Sebenarnya, kami sangat terkejut dengan keadaan yang disiarkan secara bohong oleh media informasi Barat. Saya mengakui bahwa saya pribadi dulu mempercayai semua pemberitaan menyangkut Taliban, akan tetapi setelah melakukan kunjungan itu, seluruh delegasi tanpa terkecuali yakin tentang ketidakobjektifan media massa Barat dan upayanya untuk menyesatkan seluruh dunia, khususnya mengenai realitas Taliban dan Afghanistan.

Terus terang, saya juga menganggap kunjungan ini seluruhnya bernilai positif, karena dengan kunjungan ini kami mengerti sejauh mana kebohongan informasi-informasi yang dipublikasikan oleh media massa Barat.

Saya katakan: sudah waktunya negara-negara Islam untuk mulai mengakui pemerintahan Taliban. Ini merupakan pendapat delegasi Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan pendapat saya pribadi. Saya katakan, sudah waktunya kita memahami bahwa kebanyakan kekuatan politik internasional menghendaki kondisi menyedihkan ini, di mana kekuatan-kekuatan ini berupaya menciptakan perpecahan di antara saudara-saudara seagama. Karena itu, saya menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk merevisi sikapnya terhadap pemerintah Taliban.”

“Jika Anda menutupi dan secara sengaja tidak menyebarkan informasi kepada khalayak umum dalam rangka memperdaya mereka, maka itu disebut berbohong, atau lebih tepatnya pengkhianatan media, bukan jurnalisme!” (Jerry D. Gray)

Possibly related posts: (automatically generated)

* Karya Seni Kuno Berobjek UFO dalam Konteks Keagamaan
* Freemasonry di Indonesia
* Garis Darah Presiden
* Kok Prestasi, Mbok Kontribusi

Palestine Blogs - The Gazette
Authors

* jookut

Jookut's

* Jookut
* Risalah Jihad
* SeSa Media
* Treatment Book

"Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya." (Q.S. Ibrahim [14]: 46)

"...Kemudian, dengan berpura-pura membuka semuanya, mereka tetap menutup-nutupi kenyataan sesungguhnya." (San Jose Mercury News, 14/07/2002)

"Media massa Barat telah mengajari kita bahwa sebenarnya tidak ada informasi jujur atau informasi bohong. Yang ada hanyalah informasi bodoh dan informasi cerdas, tapi keduanya sama-sama bohong. Tetapi, informasi bodoh adalah yang ketahuan bohongnya." (Dr. Muhammad Abbas)

"Menurut kaidah Freemasonry Yahudi, ada tiga jenis manusia di dunia ini, satu, mereka yang mengamati ke mana arah peristiwa berjalan; kedua, mereka yang bingung melihat peristiwa berjalan; dan ketiga, mereka yang tidak pernah mengerti ke mana dan mengapa suatu peristiwa berjalan. Sebagian besar kita termasuk kategori kedua dan ketiga, sedangkan Usamah bin Ladin jenis yang kesatu." (ZA Maulani, Mantan Kepala BAKIN)

“Banyak dari mereka menduduki jabatan-jabatan strategis yang memungkinkan mereka untuk menyusupkan program-program kepada para penanggung jawab dari kalangan pimpinan, serta melaksanakannya secara diam-diam, tanpa menimbulkan kegaduhan yang menarik perhatian para penentang terhadap mereka. Para perusak itu memiliki gerombolan yang mendukung dan mengukuhkan posisi mereka, memuji-muji mereka, membela mereka dari musuh-musuh mereka, mencegah segala hal yang menyadarkan masyarakat akan kejahatan mereka agar tidak sedikit pun terekspos dalam media informasi sehingga tidak terdengar oleh telinga atau terlihat oleh mata masyarakat. Ketika saya mengatakan bahwa mereka itu berafiliasi kepada suatu gerombolan, maka yang saya maksudkan adalah gerombolan dengan segala maknanya, mencakup masing-masing dari keseluruhan huruf-hurufnya dan dengan segala pengertian yang tercakup di dalamnya.” (Dr. Muhammad Muhammad Husain)
Blogroll

* Agoeng Go(yim) Blog
* Akhir Zaman
* Baca Tanda
* Barisan Jihad
* EraMuslim
* Indonesia Underground
* Not Mister Jekyll
* Secret Societies
* The Dark Knights
* Yossy Rahadian

Find What They Want

* Educate-Yourself
* ISGP


June 2009 M T W T F S S
« May Jul »
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
Stats

* 25,441 hits

Archives

* January 2010
* December 2009
* November 2009
* October 2009
* September 2009
* August 2009
* July 2009
* June 2009
* May 2009
* April 2009
* February 2009
* January 2009
* December 2008
* November 2008
* October 2008
* September 2008

Top Posts

* Apakah HAARP ‘Merencanakan Cuaca Jahat’ untuk 7 Desember (1998)?
* Sejarah Taliban
* Garis Darah Presiden
* Karya Seni Kuno Berobjek UFO dalam Konteks Keagamaan
* Latar Belakang Proyek HAARP
* Misi Israel dalam Konflik Darfur
* Ex-Illuminati, Wawancara bag. 17: Dalam Matrix
* About
* UFO - Anti-Gravitasi atau Piring Pesawat Coanda Effect Buatan Manusia
* Freemasonry di Indonesia
* Bagaimana Gelombang Terahertz Mengoyak DNA
* Ex-Illuminati, Wawancara bag. 12: Puncak Piramida

Comments
jookut on Fisika Eter Rahasia – Hi…
nicko on Fisika Eter Rahasia – Hi…
jookut on Mind Control – Tatanan B…
beheadhypocrisy on Ketidaklaziman Flu Burung
jookut on Misi Israel dalam Konflik…
jookut on Ketidaklaziman Flu Burung
Dessa Kasih on Freemasonry di Indonesia
skyfighter on Ex-Illuminati, Wawancara bag. …
hearveref on Ex-Illuminati, Wawancara bag. …
elyta on Misteri Kematian Gubernur Cher…
aeL on Agenda Rahasia Bilderberg untu…
conspirator on Fisika Eter Rahasia – Hi…
yulizar on New World Order
Mugiwara no Nakama on Insya Allah
fikr man on Insya Allah
3 comments

Comments feed for this article

July 21, 2009 at 22:12

lele

assalamu’alaikum
(Dr. Muhammad Abbaas, “Bukan… Tapi Perang terhadap Islam”)<– bukunya masih ada nggak di toko buku atau ada e-book gratisnya gak di internet???

September 3, 2009 at 14:34

jookut

Wa’alaikumusalaam wr. wb.
Kalau gak salah di toko-toko buku Islam masih ada. Cari aja. Kalau gak ketemu juga cari aja di pasar buku murah yang agak emperan. Biasanya masih ada stoknya.

September 3, 2009 at 14:37

jookut

Tambahan informasi tentang Taliban.
(Sumber: Moazzam Begg, “Neraka Guantanamo, Kisah Derita Seorang Muslim di Penjara-Khusus-Teroris AS”, Bandung: PT Mizan Pustaka, Cet. I, November 2006)

“Di toko buku, aku mendengar banyak tentang Afghanistan dari orang-orang yang sering pergi ke sana, dan salah seorang dari mereka menceritakan kepadaku tentang proyek pembangunan sekolah yang dia jalankan di Kabul. Dia bernama Rami, keturunan Palestina yang tinggal di Inggris. Dia bertanya kalau-kalau aku ingin membantu.

Aku sangat terkesan dengan foto-foto dan detail yang dia tunjukkan. Aku memintanya untuk meninggalkan foto-foto dan informasi itu agar aku bisa mengabari teman-teman dan kerabatku tentang proyek itu. Dia menyebutkan bahwa dia punya rencana pembangunan sekolah perempuan, berlawanan dengan pandangan umum bahwa Taliban melarang pendidikan wanita. Aku pikir inilah sebuah contoh yang menggambarkan betapa penggambaran buruk Taliban mungkin terlalu dibesar-besarkan.

Tampaknya dunia pada umumnya sedikit sekali berupaya untuk mengetahui ketenteraman yang berhasil diciptakan Taliban, yang menyebabkan mereka berhasil naik ke kekuasaan pada pertengahan 1990-an. Aku mendengar bahwa Mullah Omar dulu memimpin sekitar tiga puluh santri Al-Quran untuk memberikan ultimatum kepada seorang panglima perang lokal yang menculik sekelompok anak sebagai budak seks. Ketika para milisi santri itu membebaskan anak-anak yang diculik, tak heran jika rakyat mulai mengagumi Taliban.

Saya tahu Anda tak akan bisa memahami. Taliban sungguh lebih baik ketimbang apa yang dimiliki Afghanistan selama dua puluh lima tahun terakhir. Anda tidak ada di sana—tidak sebelum dan selama kekuasaan. Eksploitasi seks anak-anak, pemerkosaan, penjarahan, perampokan, pembunuhan, dan produksi opium hanya berakhir setelah Taliban berkuasa.

Aku ingat saat di Bagram, Sharif mengatakan pada orang-orang Amerika itu bahwa produksi opium tiga kali lipat lebih besar sejak Taliban jatuh, dan bahwa para panglima perang (suku), banyak di antara mereka bersekutu dengan Amerika, telah memulai rantai perdagangan seks anak-anak.

Militer Amerika menolak status Tahanan Perang untuk tentara Taliban yang tertangkap di medan perang. Mereka berdalih tentara Taliban tidak berseragam, tanpa lencana, dan tidak terstruktur secara militer. Padahal Aliansi Utara lebih liar daripada Taliban, dan pasukan khusus AS sendiri sering berpakaian seperti penduduk lokal untuk penyamaran.

‘Saya ditawan di sini dengan mendapat perlakuan yang lebih buruk daripada ketika ditawan Taliban. Paling tidak, Taliban memberi saya radio, makanan matang, termasuk buah-buahan dan sayur segar, menghormati agama saya, dan mengawal saya ke toilet. Di sini, di bawah kekuasaan tentara Amerika, saya tinggal di dalam toilet.’”

Kamis, 21 Januari 2010

Adab dan Akhlak Menuntut Ilmu serta Terhadap Guru

Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah:

1.
Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk kebaikan, bukan untuk mengejar dunia semata. Niatkan bahwa dengan ilmu tersebut, kita berjuang di jalan Allah. Memohonlah kepada Allah agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia-akhirat. Memohonlah kepada Allah agar kita terhindar dari ilmu/ajaran sesat dan menyesatkan.
2.
Selalu minta restu dan ridho orangtua. Mintalah dengan kerendahan hati dan santun kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat dunia-akhirat.
3.
Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah... bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan.
4.
Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.
Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah.
5.
Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.

Adab murid kepada guru

1.
menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
2.
tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
3.
jujur dan setia bersama guru
4.
bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
5.
hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
6.
tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
7.
berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
selalu berusaha menyenangkan hati guru
8.
memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
9.
berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
10.
membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda penghormatan kepada mereka
11.
tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
12.
tidak terbahak-bahak di depan guru
13.
tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
14.
selalu duduk dalam sikap sopan
15.
berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru